Perbedaan Routing Static dan Dinamic
Monday, October 8, 2012
0
comments
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu:
-
static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Koordinasi masing-masing Router :
Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan otomatis melalui protokol routing. Routing static adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!
Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing Statik | Routing Dinamik |
Berfungsi pada protocol IP | Berfungsi pada inter-routing protocol |
Router tidak dapat membagi informasi routing | Router membagi informasi routing secara otomatis |
Routing table dibuat dan dihapus secara manual | Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis |
Tidak menggunakan routig protocol | Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF |
Microsoft mendukung multihomed system seperti router | Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX |
Kekurangan dan kelebihan:
Statik Routing
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router
tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang
terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah
mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple
lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan
adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses
lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau
next hopnya.
- dengan menggunakan exit interface
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup )
karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui
interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link
router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan
router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing.
karena itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk
jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk
jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam
mengkonfigurasi static route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel
untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan
meneruskan paket ke tujuannya.
Dinamik Routing Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang
terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah
network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang
harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya
menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai
dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan
yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic
routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol
routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang
secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing
mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup
bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan
rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual
oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur
dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan
device tujuan.
sumber
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA
Judul: Perbedaan Routing Static dan Dinamic
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://deeeeeeeeeee.blogspot.com/2012/10/perbedaan-routing-static-dan-dinamic.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment